ilustrasi |
Jam
terbang tentu akan sangat menentukan mutu presentasi. Namun, ada cukup banyak
orang yang mempunyai jam terbang tinggi namun tidak memiliki kemampuan
presentasi yang baik. Banyak Dosen, guru, yang sudah memeliki pengalaman lebih
dari 20 tahun tetapi presentasinya tetap monoton dan tidak menarik. Demikian pula
presentasi CEO, pimpinan biro iklan, pimpinan suatu lembaga yang punya
pengalaman bertahun-tahun berbicara dihadapan publik, tetapi tetap saja tidak
menarik. Kenapa bisa begitu?
Untuk
menjadi presenter yang baik dibutuhkan “panggung” untuk latihan, guru yang
memoles, kapasitas pribadi untuk mengolah bahan-bahan presentasi, dan
pengetahuan yang memadai. Dengan kata lain untuk belajar dibutuhkan learning
ability ditambah guru, bahan, dan kesempatan. Jadi, poleslah kemampuan
presentasi anda sejak hari pertama Kita memiliki kesempatan berpresentasi. Carilah
guru yang memadai, dan selalu lakukan self evaluation. Jangan malu
bertanya “apa kekurangan saya tadi?” begitu kita selesai presentasi.
Jika
memungkinkan, pada saat kita melakukan presentasi kita bisa merekam menggunakan
fasilitas perekaman audio atau video. Sehingga kita dapat memutar kembali kaset
atau video rekaman suara dan penampilan kita. Renungi dan minta pendapat orang
lain. Pelajari kata-kata dan tekanan suara yang membuat audience tertawa,
diam, tepuk tangan, memperhatikan serius, atau berdecak. Lama-lama hal ini akan
membantu kepekaan kita. Dan kita akan menjadi semakin ahli dan tidak memerlukan
alat bantu lagi.
Satu
hal lagi, apa yang kita presentasikan mencerminkan kedalaman ilmu yang kita
miliki. Maka jangan malas untuk membaca, mendengarkan orang yang lebih pandai,
menggali pengetahuan dari peserta seminar kita, atau bahkan dari anak didik
kita. Topik yang sama, begitu disajikan pada waktu yang berbeda, harus lebih
dalam serta lebih luas dan harus berisi contoh-contoh baru yang lebih relevan.
(bersambung...)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar