Kamis, 05 September 2013

2. JAM TERBANG

ilustrasi

Jam terbang tentu akan sangat menentukan mutu presentasi. Namun, ada cukup banyak orang yang mempunyai jam terbang tinggi namun tidak memiliki kemampuan presentasi yang baik. Banyak Dosen, guru, yang sudah memeliki pengalaman lebih dari 20 tahun tetapi presentasinya tetap monoton dan tidak menarik. Demikian pula presentasi CEO, pimpinan biro iklan, pimpinan suatu lembaga yang punya pengalaman bertahun-tahun berbicara dihadapan publik, tetapi tetap saja tidak menarik. Kenapa bisa begitu?

Untuk menjadi presenter yang baik dibutuhkan “panggung” untuk latihan, guru yang memoles, kapasitas pribadi untuk mengolah bahan-bahan presentasi, dan pengetahuan yang memadai. Dengan kata lain untuk belajar dibutuhkan learning ability ditambah guru, bahan, dan kesempatan. Jadi, poleslah kemampuan presentasi anda sejak hari pertama Kita memiliki kesempatan berpresentasi. Carilah guru yang memadai, dan selalu lakukan self evaluation. Jangan malu bertanya “apa kekurangan saya tadi?” begitu kita selesai presentasi.


Jika memungkinkan, pada saat kita melakukan presentasi kita bisa merekam menggunakan fasilitas perekaman audio atau video. Sehingga kita dapat memutar kembali kaset atau video rekaman suara dan penampilan kita. Renungi dan minta pendapat orang lain. Pelajari kata-kata dan tekanan suara yang membuat audience tertawa, diam, tepuk tangan, memperhatikan serius, atau berdecak. Lama-lama hal ini akan membantu kepekaan kita. Dan kita akan menjadi semakin ahli dan tidak memerlukan alat bantu lagi.

Satu hal lagi, apa yang kita presentasikan mencerminkan kedalaman ilmu yang kita miliki. Maka jangan malas untuk membaca, mendengarkan orang yang lebih pandai, menggali pengetahuan dari peserta seminar kita, atau bahkan dari anak didik kita. Topik yang sama, begitu disajikan pada waktu yang berbeda, harus lebih dalam serta lebih luas dan harus berisi contoh-contoh baru yang lebih relevan.

(bersambung...)

Tidak ada komentar :

Posting Komentar