Sabtu, 24 Agustus 2013

RENUNGAN

Dua Langkah Saja ! Anda Sampai(PENGAJIAN SYEIH ABDUL QODIR ALJAILANY RA ) Rabu, 03 Juli 20130 komentar Dua Langkah Saja ! Anda Sampai Syekh Abdul Qodir Jailani 10 Ramadhan, tahun 545 H. di Madrasahnya “Hai orang yang mendustai agama! Anda bermain-main dan merusak? Tidak! Tidak ada kemuliaan bagi dirimu hai para perusak, anda telah membiarkan nafsumu untuk bicara pada manusia tanpa keahlian dalam dirimu” DUA langkah, anda telah sampai (wushul). Satu langkah meninggalkan dunia dan satu langkah meninggal kan akhirat. Satu langkah meninggalkan nafsumu dan satu langkah meninggalkan makhluk. Tinggalkan nuansa lahiriyah, anda akan sampai di wilayah bathiniyah. Permulaan, kemudian akhir. Kokohkan dirimu dan sempurnakan di hadapan Allah Azza wa-Jalla. Darimulah permulaan, dari Allahlah akhir tujuan. Raihlah kepahitan dan kepayahan, duduklah pada pintu amal hingga apa yang anda cari sangat dekat dengan yang diamalkan. Jangan hanya duduk-duduk di atas tempat tidurmu, dengan selimutmu, dan dibalik pintumu yang tertutup, lalu anda mencari amal dan yang anda amalkan? Perhatikan hatimu dengan dzikir, dan mengingatNya di hari ketika dibangkitkan. Tafakkurlah untuk merenungi pelajaran di balik alam kubur. Renungkanlah bagaimana Allah azza wa-Jalla menggelar semua makhlukNya dan membangkitkan mereka di hadapanNya. Bila anda terus merenungi itu, akan sirna kekerasan hatimu, bersih dari kotorannya. Bila sebuah bangunan ditegakkan di atas fondasi, akan kokoh dan kuat. Bila tidak ada fondasinya akan cepat runtuhnya. Bila anda teguh di atas aturan hukum yang pasti dan jelas, tak satu pun makhluk akan menggerogotinya. Namun jika tidak ditegakkan di atas fondasi itu, kondisinya akan tidak kokoh, dan anda tidak akan meraih maqom ruhani, hingga qalbu para auliya’ shiddiqun marah pada anda, dan tidak ingin memandang anda. Hai orang yang mendustai agama! Anda bermain-main dan merusak? Tidak! Tidak ada kemuliaan bagi dirimu hai para perusak, anda telah membiarkan nafsumu untuk bicara pada manusia tanpa keahlian dalam dirimu. Padahal bicara itu hanya diperkenankan pada beberapa individu makhluk kaum sholihin, jika tidak mereka hanya membisu, hanya berisyarat, bukan bicara. Diantara mereka ada yang diperintahkan untuk bicara pada sesama makhluk dengan tegas, dan setelah bicara, informasi menjadi jelas dan terang pada hatimu dan menjernihkan batinmu. Itulah sebabnya Amirul Mu’minin Sayyidina Ali Karromallahu Wajhah ra, mengatakan, ”Jika saja tirai dibuka, rasa yakinku pun tidak akan bertambah.” Bahkan beliau juga berucap, ”Aku tidak akan menyembah Tuhan yang tidak aku lihat.” ”Hatiku memperlihatkan padaku akan Tuhanku.” Wahai orang-orang yang bodoh, bergaullah dengan para Ulama’, berbaktilah pada mereka danbelajarlah dari mereka. Karena ilmu itu diraih dari lisan para tokoh Ulama. Karena itu bermajlislah dengan mereka dengan adab yang bagus, tidak kontra dengan pandangannya, meraih manfaat dari mereka, agar kalian meraih ilmu pengetahuan, meraih barokah dan sariguna dapat kalian cerap. Bermajlislah dengan para ’arifin dengan diam. Bermajlislah dengan ahli zuhud dengan penuh cinta. Para ‘arif setiap saat lebih dekat dengan Allah Azza wa-Jalla, dibanding saat-saat sebelumnya, dengan terus menerus memperbaharui khusyu’nya dan rasa hinanya di hadapan Tuhannya Azza wa-Jalla. Ia khusyu’ dengan penuh hadirnya qalbu bukan dengan ghaibnya qalbu di hadapanNya. Tambahnya khusyu’ menurut kadar kedekatannya dengan Allah Azza wa-Jalla. Dan semakin kuat membisunya ketika musyahadah kepadaNya Azza wa-Jalla, karena siapa yang ma’rifat kepadaNya, lisan, watak, nafsu, hawa nafsu dan kebiasaannya serta wujudnya terbungkam. Sedangkan lisan qalbunya, rahasia batinnya, kondisi ruhani dan maqomnya serta anugerah yang diterimanya, senantiasa bicara karena nikmat-nikmat yang melimpah dariNya. Karena itu mereka bermajlis dengan diam, agar meraih manfaat dari para ‘arifun, dan meraih minuman jiwa yang memancar dari hati para ‘arifun. Siapa yang banyak bermajlis dengan para ‘arifin billah, dirinya akan hina dina di hadapan Tuhannya Azza wa-Jalla. Lalu dikatakan, ”Siapa yang mengenal dirinya ia mengenal Tuhannya.” Karena diri adalah hijab antara dirinya dengan Tuhannya. Siapa yang mengenal dirinya akan rendah hati di hadapan Allah Azza wa-Jalla di hadapan makhlukNya. Bila ia mengenal dirinya ia akan terus waspada, dan sibuk dengan syukur kepada Allah Azza wa-Jalla atas pengenal terhadap dirinya itu. Dan ia pun tahu bahwa tidak akan mengenal dirinya kecuali Allah Azza wa-Jalla hendak memberikan kebaikan dunia akhirat. Lahiriyahnya bersyukur kepada Allah Azza wa-Jalla, batinnya selalu memujiNya. Lahiriyahnya berpisah denganNya, batinnya berpadu denganNya. Kegembiraannya ada pada batinnya, sedangkan kesedihannya hanya pada lahiriyahnya belaka, demi menutupi kegembiraan kondisi ruhaninya. Orang yang ‘arif Billah berbeda dengan umumnya orang beriman. Susah yang dalam hatinya, wajahnya berseri. Ia tahu, dan terus berada di hadapan pintuNya, namun tidak tahu apakah ia diterima atau ditolak. Apakah pintu akan dibuka baginya atau ditutup selamanya. Orang yang mengenal dirinya akan berbeda pula dengan orang beriman biasa dalam berbagai situasi. Orang beriman biasa adalah sang pemilik kondisi yang terus berubah, sedangkan sang arif adalah pemangku maqom yang tetap kokoh. Orang beriman umumnya, sangat takut jika kondisi ruhaninya berubah dan imannya hilang. Gelisahnya akan terus ada selamanya. Kegembiraannya terus memancar di wajahnya disertai rasa gelisahnya. Bicaranya riang gembira di hadapanmu, hatinya terasa putus oleh kegelisahannya. Sedangkan sang arif kegelisahannya ada di wajahnya, karena ia harus bertemu dengan sesama untuk memberi peringatan, memberikan ketegasan dan perintah, melarang yang dilarang, sebagai pengganti Rasul Saw. Kaum Sufi itu mengamalkan apa yang didengar, lalu amalnya mendekatkan kepada Allah Azza wa-Jalla, beramal hanya bagi Allah Azza wa-Jalla yang mereka dengar dari nasehatNya secara langsung tanpa perantara melalui hati mereka. Itupun ketika mereka sedang tidak lelap dan tidur menurut makhluk, namun senantiasa terjaga dengan Sang Khaliq. Bila hatimu benar, engkau selamanya sirna dari makhluk, dan tidur dari pandangan mereka, namun terus hadir dan terjaga dengan Sang Khaliq. Hendaknya anda dal;am keramaian senantiasa sunyi denganNya, sehingga limpahan anugerah Allah Azza wa-Jalla terus mengalir, hikmahnya terus melimpah. Hendaknya anda menjaga rahasia batin, karena rahasia batin akan mendekte hatimu, lalu hatimu mendekte nafsu yang muthmainnah, dan nafsu itu tadi mendekte lisan. Lisan mendekte sesama makhluk. Siapa yang berbicara pada publik, hendaknya dengan kondisi seperti itu. Jika tidak, janganlah bicara. Kegilaan kaum sufi adalah meninggalkan watak kebiasaan manusiawinya, dan tindakan-tindakan hawa nafsunya, memejamkan diri dari kesenangan-kesenangan dan kenikmatan. Mereka bukan gila seperti umumnya orang gila yang tidak waras akalnya. Hasan al-Bashry ra, mengatakan, ”Bila kalian melihat mereka, kalian pasti berkata, ”Hai orang-orang gila!”. Namun bila mereka melihatmu, mereka balik mengatakan, ”Orang-orang ini tidak pada beriman kepada Allah Azza wa-Jalla sekejap pun.” Khalwatmu tidak benar, karena khalwat adalah gambaran dari pengosongan qalbu dari segalanya. Batinmu kosong, sendiri tanpa dunia, tanpa akhirat dan tanpa apa pun selain Allah azza wa-Jalla secara total. Itulah keseriusan para pendahulu seperti para Nabi dan Rasul, para Auliya’ dan kaum sholihin. Amar ma’ruf nahi mungkar lebih aku sukai ketimbang seribu ahli ibadah yang berdiam di kamar sunyinya, namun masih melihat nafsunya. Karena itu pejamkan nafsu, tekan dan lem, sampai pandangannya tidak menjadi penyebab kehancurannya, kecuali ia sabar mengikuti perintah hatinya dan rahasia batinnya. Diantara bagian dari mengikuti jejak batin dan hatinya, adalah tidak keluar dari konsisten hati dan batin, sehingga dirinya benar-benar menyatu dengan hatinya, sampai perintah keduanya (hati dan sirr), menghindari larangan keduanya, dan pilihannya. Disinilah anda baru meraih nafsu yang muthmainnah, lalu berserasi untuk satu tujuan dan satu pencarian. Bila nafsu sampai disitu, maka meraih kemudahan dalam memerangi nafsunya. Karena itu jangan membantah Allah Azza wa-Jalla atas apa pun yang ditakdirkan padamu, dan apa yang ditakdirkan pada orang lain. Lihatlah firman Allah azza wa-Jalla: ”Allah tidak ditanya apa yang Dia lakukan, tetapi merekalah yang ditanya (dimintai pertanggungjawaban) apa yang dilakukan.” (Al-Anbiya’: 23) Mana bukti anda mengikuti perintah Allah azza wa-Jalla, bila adabmu tidak baik? Bisa-bisa anda keluar dari dunia ini dalam keadaan hina. Perbaikilah adabmu dan berselaraslah dengan adab itu, maka anda akan duduk mulia. Sang pecinta Allah Azza wa-Jalla adalah tamunya Allah azza wa-Jalla. Si tamu tidak punya pilihan terhadap sang pemilik rumah dalam hal makanan dan minuman, serta pakaian, dan seluruh tingkah lakunya. Sebagai tamu haruslah bersesuai dengan pemilik rumah, sabar dan ridho. Tidak mengapa jika harus dikatakan, ”Bergembiralah atas apa yang kau lihat dan engkau temui.” Siapa yang mengenal mengenal Allah Azza wa-Jalla, dunia dan akhirat sirna, dan apa pun selain Allah Azza wa-Jalla sirna dari hatinya. Sudah seharusnya ucapanmu hanya bagi Allah azza wa-Jalla, jika tidak bisu lebih baik bagimu. Hendaknya hidupmu untuk patuh kepada Allah Azza wa-Jalla. Jika tidak? Lebih baik kamu mati saja. Ya Allah hidupkanlah kami dalam kepatuhan padaMu dan hamparkan kami bersama hamba-hambaMu yang taat. Amiin.

MENGOBATI HATI

KITAB  Uyub Al-Nafsi wa Dawaa’uha (KITAB PENYAKIT NAFSU DAN PENAWARNYA)

Oleh Imam Abu Abdul Rahman Al-Sulamiy (325H-412H)

Muqaddimah
Saya telah diminta oleh beberapa orang syeikh r.m.h agar dapat menyusun satu kitab yang membicarakan perihal yang bersangkutan dengan jiwa dan nafsu manusia serta perkara-perkara yang tersirat berhubung dengannya. Saya cuba untuk menyumpurnakan permintaan ini. Lali saya susun satu buku yang berkaitan dengan ini. Saya memohon kepada Allah agar mengurniakan keberkatanNya. Semuanya saya tulis setelah mendapat jawapan yang positif daripada solat istikharah yang saya lakukan. Hanya Allah sahaja yang membalasnya dan Dia jugalah sebaik-baik Pelindung. Selawat dan salam kepada Nabi Muhammad s.a.w., keluarganya dan para sahabat.
Firman Allah SWT yang bermaksud,
“…. Sesungguhnya nafsu manusia itu sangat menyuruh kepada kejahatan ….”
(Surah Yusof : 53)
Firman Allah SWT yang bermaksud,
“…. serta ia menahan dirinya dari menurut hawa nafsu.”
(Surah al-Nazi’ah : 40)
Firman Allah SWT yang bermaksud,
“Dengan yang demikian bagaimana fikirannu(wahai Muhammad) terhadap orang yang menjadikan hawa nafsunya tuhan yang dipatuhinya ….”
(Surah al-Jathiyah : 23)
Banyak lagi ayat-ayat Al-Quran yang merakamkan tentang kejahatan nafsu serta sedikitnya kecenderungan nafsu kepada kebaikan. Hal ini dinyatakan oleh Rasulullah s.a.w. dalam hadith baginda:1
Yang bermaksud, “Bala bencana, hawa nafsu dan syahwat telah diadun sebati dengan tubuh Adam.”
Penyakit Pertama
Ia menyangka bahawa ia telah berjaya mengetuk pintu ketuhanan dengan berbagai-bagai zikir dan amal ketaatan. Pintu itu memang terbuka tetapi laluan untuk rujuk kepada Allah di dalam jiwa ditutupnya, disebabkan oleh banyaknya dosa-dosa yang telah dilakukan.
Kata Ibn Masruq, pada suatu hari Rabia’ah al-Adawiyah3 telah lalu dimajlis Soleh al-Murra, lalu Soleh berkata, “Siapa yang berterusan mengetuk pintu ketuhanan Allah akhirnya ia akan dibuka,” lalu dijawab oleh Rabia’ah al-Adawiyah, ” Pintu itu terbuka tapi kamu lari daripadanya. Bagaimanakah kamu boleh sampai kepada matlamat perjalanan sekiranya kamu tersalah jalan sejak dari langkah yang pertama lagi? Bagaimanakah seseorang hamba itu dapat membebaskan dirinya daripada pengaruh jahat nafsunya sedangkan ia sentiasa dikuasai oleh syahwat? Atau bagaimanakah seseorang itu mampu membebaskan dirinya daripada kongkongan hawa nafsu sedangkan ia tidak menegah dirinya daripada melakukan dosa-dosa?”
Kata al-Sulamiy, Ibn Abu Dunya4 berkata, para ahli hikmah berkata, “Janganlah kamu meletakkan harapan yang tinggi untuk mendapat kejayaan menuju Allah sedangkan dirimu diselaputi dosa.”
Rawatannya ialah sepertimana kata Sarij al-Saqati,5″Hendaklah kamu sentiasa menurut jalan hidayah, mempastikan segala pemakanan bersumber daripada yang halal serta menyempurnakan ketakwaan kepada Allah.”

Penyakit Kedua
Apabila ia menangis maka hilanglah rasa dukacitanya dan ia berada di dalam keadaan senang hati.
Rawatannya ialah dengan sentiasa melazimi perbuatan menangis berserta perasaan dukacita oleh kerana dosa yang ia lakukan sehingga ia tidak berhajat kepada keinginan untuk bersenang hati. Oleh itu apabila seseorang diuji oleh Allah dengan perasaan dukacita, ia tidak akan menangis dengan sebab dukacita itu, bahkan ia akan merasa senang hati dan bergembira jika tangisan itu lahir daripada rasa takut kepada Allah kerana dosa yang dilakukannya. Sesiapa yang menangis kerana dukacita maka tangisan itu akan menambahkan lagi beban dukacita yang ditanggungnya.

Penyakit Ketiga
Apabila ia ditimpa mudarat ia akan mengadukannya kepada kuasa yang tidak mampu merungkai mudharat tersebut. Bagitu juga, dia akan meletakkan pergantungan harapannya kepada sesuatu yang tidak akan mampu memenuhi harapannya. Ia juga berhempas pulas dan menumpukan perhatian sepenuhnya mencari rezeki sedangkan rezekinya telah dijamin oleh Allah.
Rawatannya ialah dengan memperbetulkan keimanan dengan menyakini sepenuhnya firman Allah s.w.t. :
Yang bermaksud, “Dan jika Allah mengenakan engkau dengan sesuatu yang membahayakan, maka tiada sesiapa pun yang akan dapat menghapuskannya melainkan Dia(Allah); dan jika Ia menghendaki engkau beroleh sesuatu kebaikan, maka tiada sesiapapun yang akan dapat menghalangi limpah kurniaNya. Allah melimpahkan kurniaNya itu kepada sesiapa yang dikendakiNya dari hamba-hambaNya, …
Firman Allah s.w.t. lagi:
Dan tiadalah sesuatupun dari makhluk-makhluk yang bergerak di bumi melainkan Allah jualah yang menanggung rezekinya …
Hakikat yang telah dinyatakan oleh ayat-ayat tersebut adalah sangat jelas bahawa semua makhluk Allah itu bersifat lemah. Di suatu sudut yang lain, semua makhluk memerlukan bantuan daripada pihak lain untuk menyempurnakan kehidupannya. Bagaimanakah orang yang memerlukan bantuan untuk memenuhi kehidupannya mampu untuk mengisi keperluan hidup orang lain. Oleh itu apabila seseorang itu ternyata lemah serta tidak berkemampuan nescaya dia tidak akan dapat memperbaiki orang lain. Jadi dia perlu memperbetulkan salah faham ini dan hendaklah bergantung kepada Allah secara mutlak.

Penyakit Keempat
Dia telah mengabaikan hak-hak tertentu yang wajib ke atasnya, sedangkan sebelumnya dia telah melaksanakan hak-hak tersebut. Pengabaian ini lebih tercela apabila seseorang itu langsung tidak ambil peduli terhadap kecuaian dan kelalaian itu. Ia akan menjadi sangat tercela apabila seseorang itu tidak menyedari kelalaiannya. Keadaan ini akan menjadi lebih dahsyat apabila seseorang itu menyangka bahawa kehidupan agamanya sempurna walaupun keadaan dirinya penuh cuai.
Hal ini berlaku kerana ketika ia melaksanakan hak-hak yang dituntut ke atas dirinya itu, sifat syukur yang ada di dalam dirinya kepada Allah sangat sedikit. Apabila semakin berkurangan sifat syukur di dalam dirinya, lalu kedudukan seseorang itu akan ditukar oleh Allah daripada menghayati dan menjunjung perintahNya kepada makam lalai dan cuai. Akhirnya seseorang itu akan terhijap daripada dapat melihat kelemahannya bahkan lebih dahsyat lagi, dia akan menganggap kejahatan dan dosa yang dilakukannya sebagai kebaikan. Hal inilah yang ditegaskan oleh Allah dalam firmanNya:
Yang bermaksud, “Maka (fikirkanlah) adakah orang yang diperelokkan kepadanya amal buruknya (oleh Syaitan) lalu ia memandangnya dan mempercayainya baik,?”
(Surah Fathir : 8)
Rawatannya ialah sentiasa rujuk kepada Allah dalam segala hal serta melazimi zikir-zikir tertentu, membaca Al-Quran, berhati-hati dan teliti dalam sumber rezeki dan makanan dengan mempastikan yang halal, memelihara kehormatan dan maruah umat Islam, serta memohon doa daripada auli’a Allah agar melalui doanya itu Allah akan memeliharanya daripada kelemahan dan kesalahan yang telah disebutkan sebelum ini, disamping Allah akan membukakan hijab untuknya melaksanakan ketaatan kepada Allah.

Penyakit Kelima
Dia mentaati perintah Allah tetapi tidak dapat mencapai kemanisan di dalam melaksanakan perintah itu. Hal ini berlaku kerana amal ketaatannya itu telah bercampur baur dengan unsur-unsur riya’ dan tidak disertai dengan keikhlasan serta tidak menurut sunnah di dalam amalan.
Rawatannya ialah dengan melatih jiwa supaya ikhlas di dalam amalan, menuruti sunnah di dalam setiap perbuatan dan amalan serta memperbetulkan seluruh asas kehidupan supaya kesudahannya menepati kehendak kebenaran.

Penyakit Keenam
Dia mengharapkan dirinya mendapat balasan kebaikan setelah mendapati tanda kebaikan itu wujud pada dirinya. Sekiranya ia dapat mencapai kebaikan itu nescaya orang yang jiwanya hampir kepada Allah akan bermasam muka dan merasa malang dengan kehadirannya.
Hal ini pemah disebutkan kepada sebahagian daripada para salaf, “Apakah pendapatmu terhadap (Seseorang yang bertahan makamnya di dalam dunia kesufian di antara dua makam)?” Lalu dijawab, “Aku pernah menyaksikan pelbagai golongan seperti itu. Kalaulah bukan kerana aku pernah menjadi seperti mereka, nescaya aku akan memohonkan keampunan daripada Allah untuk mereka. Beginilah bentuk perjalanan (jiwa yang hidup).
Rawatannya ialah hendaklah diketahui sekiranya Allah mengampunkan dosa-dosa mereka sedangkan Allah menyaksikan dan mengetahui bahawa keampunan yang dianugerahkannya itu akan ditukar ganti oleh mereka itu dengan melakukan dosa dan maksiat. Oleh itu hendaklah kita merasa malu kepada Allah dan sentiasa sedar terhadap kejahatan diri sendiri. Hal ini dinyatakan oleh al-Fudail bin ‘Iyad6, “Alangkah kejinya perbuatan kamu itu walaupun kamu merasakan ianya sesuatu yang baik. Ini adalah kerana kamu telah mendahului ilmu Allah di dalam urusan tersebut.” Kata Al-Sulamiy, Yahya bin Muaz7 berkata, “Berlapar itu dianggap sebagai makanan kerana dengan berlapar itu Allah akan memperkuatkan tubuh badan para siddiqin.”

Penyakit Ketujuh
Jika kamu ingin membina dan menyuburkan kehidupan akhirat kamu, terlebih dahulu hendaklah kamu mematikan keinginan terhadap (keseronokan) kehidupan duniawi. Kamu tidak akan dapat berdampingan dengan Allah sehingga kamu mematikan keinginan nafsu kamu kepada perkara-­perkara yang keji.”
Hal ini disebut oleh Yahya Bin Mu’az, katanya “Sesiapa yang menghampirkan diri kepada Allah dengan hati yang mendalam, Allah akan memelihara jiwanya daripada godaan nafsu. Cara menguasai hawa nafsu itu ialah melakukan perkara-perkara yang tidak disukainya, kerana nafsu itu selama-lamanya tidak akan tunduk kepada kebenaran.”
Rawatannya ialah berjaga malam untuk beribadat, berpuasa, melaksanakan kewajipan yang tidak disukai oleh nafsu serta menghalang daripada pengaruh syahwat yang berbagai-­bagai.

Penyakit Kelapan
Nafsu itu selama-lamanya tidak akan melahirkan kebenaran. Hal ini kerana amal ketaatan itu berlawanan dengan kehendak nafsu, bahkan akan lahirlah pula pertentangan yang lebih banyak apabila seseorang itu patuh mengikut kehendak hawa nafsu dan syahwat.
Rawatannya ialah keluar daripada kongkongan nafsu itu secara keseluruhan kemudian kembali kepada Allah secara mutlak. Al-Sulamiy berkata, “Abul Qasim al-Basri berkata di Baghdad; Ibn Bazdan telah ditanya, “Atas dasar apakah seseorang itu keluar menuju kepada Allah?”
Katanya,”Keluar di atas dasar dia tidak akan kembali semula ke tempat asalnya, serta dia akan memelihara dan menumpukan seluruh perhatiannya kepada Allah.” Abul Qasim al-Basri berkata, “Hal itu hanya melibatkan pencarian orang yang telah menemui hakikat ketuhanan Allah”

“Bagaimana pula keadaan orang yang masih belum menemui hakikat itu?” Jawabnya, “Kemanisan iman yang lahir dipermulaan langkah menuju Allah itu akan menjadi penawar yang sangat mujarab untuk mengharungi segala kepahitan di dalam pencarian hakikat ketuhanan itu di hari-hari yang mendatang.”

Cara Like Status Facebook

SAYA DAN POLRI
TNI AU...
TNI AD
TNI AL
Presiden
Wakil Presiden
Menteri Agama
Menteri Badan Usaha Milik Negara
Menteri Pertahanan
Menteri Dalam Negeri
Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia
Menteri Kebudayaan dan Pariwisata
Menteri Kehutanan
Menteri Energi dan Sumber Daya
Mineral
Menteri Kelautan dan Perikanan
Menteri Kesehatan
Menteri Koordinator Bidang
Kesejahteraan Rakyat
Menteri Keuangan Menteri Keuangan
Menteri Komunikasi dan Informatika
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah
Menteri Lingkungan Hidup
Menteri Luar Negeri
Menteri Pekerjaan Umum
Menteri Pembangunan Daerah
Tertinggal
Menteri Pemberdayaan Perempuan
dan
Perlindungan Anak
Menteri Pemuda dan Olahraga
Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi
Menteri Pendidikan Nasional
Menteri Perdagangan
Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian Kepala Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional
Menteri Perhubungan
Menteri Perindustrian
Menteri Pertahanan Republik
Menteri Pertanian
Menteri Perumahan Rakyat
Menteri Koordinator Bidang Politik
Hukum dan Keamanan
Menteri Riset dan Teknologi
Menteri Sekretaris Negara
Menteri Sosial
Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi
Gubernur
Walikota
Bupati
Camat
Lurah
Ketua RW
Ketua RT
Hansip
Hacker
Phreaker
Cracker
Scammer
Defacer
Script
kiddies
Hacker wannabe
Newbie
Spammer
Junker
Liker
Kaskuser
Facebookers
NMers
Tukang ngaduk
Tukang gorengan
Tukang bakso
Tukang pompa
Tukang jahit
Tukang palak
Tukang gali kubur
Dokter
Suster
Insinyur
Hakim
Jaksa
Pengacara
Manager Hotel
Manager Restoran
Manager Sea food
Manager Supermarket
Satpam Hotel
Satpam Moll
Satpam Kantor
Satpam Apartemen
Satpam Indomaret
Satpam Discotick
Satpam Ding dong
Mpok Romlah
Mpok Encum
Mpok Jenab
Mpok Ati
Mpok Dom dom
Mpok Cuneh
Bang Toang
Bang Toing (adenya bang toang)
Bang Ale
Bang Satimin
Bang Midun
Bang Kotan
Engkong Riman
Engkong Injih
Engkong Malih
Engkong Bokir
Ceu inah
Ceu anih (bukan adenya ceu inah..
ga
tau siapanya)
Ceu Lia
Ceu Romlah
Pak Carik
Bu Carik
Ketua RT
Ketua RW
Sekretaris
Bendahara
Hansip .menyukai status anda
MENCARI SOLUSI MENJADI JUTAWAN
Saat ini, banyak orang yang menggunakan internet untuk berbagai keperluan yang berbeda. ada yang hanya sekedar bersenang senang, mencari informasi terbaru seputar berita terkini, gosip, trend, gaya hidup, gadget terbaru, dll. Bahkan, tidak sedikit orang yang menggunakan internet untuk mencari uang di internet. Seperti saya, memanfaatkan fasilitas internet untuk mencari pundi pundi rupiah dan dollar.
Meskipun banyak sekali berbagai cara untuk menghasilkan uang dari internet, tetapi beberapa dari mereka mempunyai tujuan memperkaya diri sendiri dengan jalan yang salah, dengan kata lain melakukan penipuan di internet. Oleh karena itu, Anda perlu berhati-hati jika Anda melihat sebuah program yang menawarkan cara mencari uang di internet dengan mudah. Salah satu cara termudah untuk menghasilkan uang dari internet adalah melalui media blog. Karena selain mudah, blog juga dapat digunakan untuk mencari uang dari beberapa program di internet. Nah, kali ini saya akan berbagi beberapa informasi tentang Cara Menghasilkan Uang Dari Internet pada umumnya.
Menghasilkan dari PPC
Salah satu program yang paling sering digunakan dengan PPC atau Pay Per Click. Program ini ditujukan untuk melayani iklan di blog kita, dan jika ada orang yang mengklik iklan, maka kita akan mendapatkan uang. Program PPC biasanya memiliki klik berkisar berharga dari 200-3000 per klik. Beberapa contoh iklan PPC antara lain IBN, kliksaya, Sitti, Innity, Adstar, ADPlus, Google Adsense dan lain-lain.
Bekerjasama Sebagai Afiliasi
Afiliasi adalah salah satu cara yang dapat Anda gunakan untuk menghasilkan uang dari internet. Afiliasi adalah program yang mendapatkan komisi setiap kali Anda menjual barang dari pemilik produk/jasa. Biasanya produk atau barang yang dijual dalam bentuk buku, ebooks, DVD dan tutorial lainnya bisa. Untuk dapat menggunakan program afiliasi untuk menandatangani aturan saja dan tidak mengenakan biaya sepeser pun.
Menuliskan Review Untuk Orang Lain
Menulis review tentang suatu produk atau web atau Anda yang lain. dengan kata lain, kita membuka Layanan Review, tentu saja ini juga merupakan cara untuk mendapatkan uang. Tapi tentu saja blog Anda harus terkenal dulu di internet, sebelum Anda dapat mengajukan permohonan untuk job review. Biasanya orang yang ingin dievaluasi dalam bentuk sebuah toko online, perusahaan atau jasa.
Menjual Jasa/Barang Dari Blog
Jika Anda mempunyai sebuah produk yang dapat Anda jual di blog Anda. Ini adalah cara termudah untuk menjual barang ataupun jasa. Karena blog, Anda dapat menawarkan kepada dunia dan pengunjung di blog tentang barang/jasa yang anda jual. Semakin banyak orang melihat, semakin banyak kesempatan untuk membeli barang-barang Anda.
Sebenarnya masih banyak lagi, bagaimana cara menghasilkan uang dari internet. Namun cara termudah adalah dengan melakukan beberapa program di atas. Jika Anda tidak memiliki blog, silahkan terlebih dahulu mempelajari Cara Membuat Blog